Kata Pengantar




Awalnya tidak pernah sekalipun terbersit niat untuk membuat sebuah media penampung cerita macam ini. Sama halnya, tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa saya harus mengalami jalan hidup yang sangat menyakiti.

"Pelakor" atau perebut lelaki orang, di tahun 2000an mulai menjadi hits, dan menjadi cerita dan berita yang sangat digemari. Bahkan ceritanya sering dijadikan novel ataupun sinteron.

Pelakor biasanya dijadikan sebutan untuk seorang perempuan yang merebut laki-laki orang yang telah memiliki istri. Entah apa yang mereka cari sebenarnya. Ada yang ingin mengambil hartanya, memanfaatkan kedudukan, ada juga yang mengatas namakan cinta, atau bahkan hanya mengisi kekosongan sesaat. Pelakorpun terkait dengan masalah perselingkuhan.

Seperti yang saya alami saat itu, ketika hidup saya harus melewati rasa sakit hati yang levelnya 9 dari 10. Ketika saya harus merasakan ketika seorang pelakor meyusup dalam rumah tangga saya. Dan ketika saya berkali-kali mencoba membangun kembali kepercayaan yang telah dihancurkan berkeping-keping.

Buat kamu sang pelakor, siapkanlah cemilan dan nikmatilah cerita ini dengan baik. Karena apapun niat kamu dulu, kamu telah salah berhadapan dengan seorang ratu. Ratu tidak akan tergeser dari singgasananya kecuali ia mati dan digantikan oleh keturunannya. Suatu saat tidak menutup kemungkinan kamu akan merasakan apa yang saya rasakan saat itu. Mungkin saat itu kelak, saya yang akan menontonmu dengan cemilan-cemilan yang nikmat. Menertawakanmu, sama seperti kamu pernah menertawakan saya di belakang.

Buat kamu suamiku, sang raja di istanaku. Belasan tahun aku mengenalmu, mengenalmu sangat baik. Tidak pernah terbersit sedikitpun dalam pikiranku kamu akan melukai sedalam ini. Kita pernah merasakan kehilangan, kita pernah hampir sama-sama melupakan. Tapi dengan adanya cincin, buku merah dan hijau, dan seorang pangeran kecil yang lucu harusnya itu menjadi kekuatan.

Pelakor tidak mengenal usia, bahkan yang membahayakan adalah gadis muda belia. Just stay alert.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar