Sabtu, 03 Januari 2015

7 Desember 2014

7 Desember 2014,

Betapa bahagianya hari ini, bukan cuma miliku saja tapi milik laki-laki cilik yang sudah menunggu lama ayahnya pulang. Karena ia berharap bisa pergi jalan-jalan dengan ayah dan bundanya lagi, setelah setahun di tinggal ayahnya tugas ke luar kota. Ya, setahun walaupun lebaran pulang dulu tapi setelah lebaran balik lagi ke Manado.

Ini anak saking senengnya, dari pagi nungguin di teras depan rumah sambil lihat ke langit. "Nda, ayah tuh, nda!" Sambil menunjuk ke pesawat yang pas kebetulan melintas di langit rumah. "Iya, berarti sebentar lagi ayah sampai". Sekitar jam 1 siang, tamu yang paling ditunggu datang. Bawa sekerdus oleh-oleh yang langsung diporak porandakan Agha, dan 1 tas besar berisikan baju. Agha yang sangat antusias dengan kerdus oleh-oleh, melempar-lempar oleh-oleh ke lantai. "Mana mobilan aku?" Hahaha.. dasar anak kecil, padahal ayahnya bawain oleh-oleh baju Manado yang dicari malah mobil-mobilan.

Setelah istirahat dan melepas rindu, sambil menyuapi Agha yang joget-joget menirukan gerakan Barney, film kesukaannya, Kamu membuka pembicaraan.

"Bun, nikahan Elsa kita nggak usah dateng ya? Repot. apalagi bawa Agha"
"Ya, nggak apa. Baru aku mau bilang gitu"
"Tapi Bun, kayaknya nanti Desember tanggal 25an gitu aku mau ke Bandung juga, sih?"
"Ada apaan emangnya?"
"Mau ketemua sama Agya"
"Mau ngapain?" Tanyaku
"Mau ketemu aja, salam tempel aja gitu. Masa selama ini ngobrol tapi enggak pernah ketemu"

Aku diam, enggak menyetujui ataupun menyanggah ucapannya.

"Aku sekalian mau ngomongin masalah project nulis aku. Gimana nantinya"
 "Apa segitu pentingnya ketemu Agya?!" Aku mulai agak ngegas
"Penting banget!" Jawabnya lantang

Aku kesal. Apa segitu pentingnya kah project menulis itu? Hingga dia lupa kalau ada istri di depannya? Masalahnya dia akan ketemu dengan wanita lain yang dia sendiripun belum pernah ketemu, komunikasi hanya lewat jejaring sosial. Ditambah lagi, dia akan ke Bandung enggak pakai ngajak istrinya. Aneh banget.

Dari sanalah, dari percakapan itulah aku mulai mencium gelagat yang enggak enak dari suamiku. Mungkin Allah mempunyai cara, dan mengatur ini semua dengan sangat baik untuk aku mengetahui sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar