Jumat, 02 Januari 2015

Kamu

Kamu, adalah laki-laki yang ku kenal sejak kita memakai seragam putih biru. Teman bercanda, teman kumpul bareng hingga kita sama-sama menginjakan kaki kita di universitas yang sama.

Masih ingatkah, pelukan yang pernah kamu berikan ke aku saat cintaku dulu pun pernah dikhianati saat kuliah. Aku menangis di sudut kampus, dan kamu melihatku dan memeluku kala itu. "Semangat ya, gue yakin lo pasti kuat ngadepin ini."

Masih ingatkah, ketika kamu memelukku lagi dihari wisuda kita. Ya, akhirnya kita lulus berbarengan juga. Tampak bahagianya kamu saat melihatku memakai toga bersama. Tanpa sadar kamu memeluku di depan pacarku yang kemarin menyakitiku. "Akhirnya kita lulus bareng!" ucapmu

Masih ingatkah, pada akhirnya kamulah orang yang pertama kali aku hubungi ketika lagi-lagi hubungan percintaanku gagal. Dan saat itu kamu yang baru pulang dari luar kota, sontak mengajakku jalan ke Mall dikawasan Blok M. Di sana kamupun bercerita tentang hubunganmu dengan pacarmu juga sedang retak karena suku.

Masih ingatkah, ketika pada akhirnya gue-elo berubah menjadi aku-kamu entah kapan itu. 1 April pada akhirnya kita mendeklarasikannya sebagai hari jadian kita malam hari sebelum kamu berangkat kembali ke Lampung.

Masih ingatkah, pada akhirnya kamu mengajak aku menikah di Mei 2011. Semua berjalan begitu sempurna tidak ada celah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar